Kesalahan Umum dalam Google Ads yang Harus Dihindari

Kesalahan Umum dalam Google Ads yang Harus Dihindari

Table of contents



Kesalahan Umum dalam Google Ads yang Harus Dihindari - Google Ads adalah salah satu cara tercepat untuk mendatangkan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Namun, banyak bisnis kecewa karena hasil iklannya tidak sesuai harapan. Bukan karena Google Ads tidak efektif, tapi karena strategi yang digunakan belum tepat. Agar iklan kamu nggak buang-buang budget, yuk kenali kesalahan umum dalam Google Ads yang wajib kamu hindari, sekaligus cara memperbaikinya.

Tidak Menentukan Tujuan Kampanye dengan Jelas

Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah tidak tahu apa tujuan iklannya. Banyak pengiklan langsung membuat kampanye tanpa menentukan target: mau meningkatkan penjualan, traffic, atau brand awareness. Tanpa tujuan yang jelas, kamu akan kesulitan mengukur hasil dan menentukan strategi yang pas.

Solusi:



Tentukan tujuan kampanye sejak awal. Misalnya:

  • Sales campaign untuk meningkatkan penjualan.
  • Traffic campaign untuk menaikkan kunjungan website.
  • Brand awareness untuk memperkenalkan bisnis ke pasar baru.

Dengan tujuan yang spesifik, kamu bisa memilih strategi bidding, audiens, dan format iklan yang tepat.

Baca Juga: Cara Riset Audience Sebelum Jalanin Iklan: Biar Nggak Salah Target

Mengabaikan Riset Kata Kunci

Banyak pengiklan memilih kata kunci asal-asalan tanpa riset. Akibatnya, iklan muncul di pencarian yang tidak relevan dan menghabiskan anggaran tanpa hasil. Kata kunci (keyword) adalah fondasi utama Google Ads. Jika salah pilih, performa kampanye bisa turun drastis.

Solusi:

  • Gunakan Google Keyword Planner untuk mencari kata kunci dengan volume pencarian tinggi dan persaingan sesuai budget.
  • Selain itu, kombinasikan broad match, phrase match, dan exact match agar iklan lebih tertarget.

ads

Tidak Menggunakan Negative Keywords

Banyak yang lupa menambahkan negative keywords, padahal ini bisa menyelamatkan anggaranmu. Tanpa negative keywords, iklan bisa muncul di pencarian yang tidak sesuai.

Contoh:

Jika kamu menjual “sepatu kulit premium”, tambahkan kata seperti murah, bekas, atau gratis ke daftar negative keywords agar iklan tidak tayang di pencarian yang tidak relevan.

Solusi:

Pantau Search Terms Report secara rutin dan tambahkan kata yang tidak relevan ke daftar negative keywords. Dengan begitu, kamu hanya membayar klik dari audiens potensial.

Menargetkan Lokasi Terlalu Luas

Menjalankan iklan di seluruh Indonesia padahal target pasar hanya di satu kota adalah kesalahan klasik. Akibatnya, anggaran cepat habis tanpa hasil nyata.

Solusi:

  • Gunakan fitur geo-targeting untuk menampilkan iklan hanya di wilayah yang sesuai dengan target bisnismu.
  • Selain itu, atur jadwal iklan (ad schedule) agar iklan hanya tayang di jam-jam audiens aktif, misalnya pagi dan sore hari.

Mengabaikan Optimasi Landing Page

Banyak orang fokus membuat iklan, tapi lupa memastikan halaman tujuan (landing page) sudah optimal. Padahal, seberapa bagus pun iklannya, jika landing page lambat atau tidak relevan, pengunjung akan langsung keluar.

Solusi:

Pastikan landing page kamu:

  • Cepat diakses (optimalkan kecepatan loading).
  • Relevan dengan isi iklan.
  • Memiliki CTA (Call to Action) yang jelas seperti “Hubungi Kami” atau “Pesan Sekarang”.

Landing page yang profesional bisa meningkatkan konversi dan membuat pelanggan percaya pada bisnismu.

Baca Juga: Strategi Campaign Awareness yang Tetap Bisa Bikin Closing

Tidak Melakukan Evaluasi dan Optimasi Rutin

Google Ads bukan sistem “pasang lalu tinggal”. Banyak bisnis gagal karena tidak melakukan evaluasi rutin terhadap performa iklannya.

Solusi:

  • Pantau metrik penting seperti CTR (Click Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan Conversion Rate.
  • Lakukan A/B testing untuk membandingkan variasi iklan dan temukan mana yang paling efektif.

Tidak Menggunakan Bantuan Profesional

Mengelola Google Ads memang terlihat mudah, tapi untuk mendapatkan hasil maksimal dibutuhkan strategi, pengalaman, dan analisis data yang konsisten. Banyak bisnis akhirnya menghabiskan budget besar tanpa konversi karena mencoba sendiri tanpa pengalaman.

Solusi:

  • Gunakan jasa Google Ads profesional yang sudah berpengalaman menangani berbagai jenis bisnis. Dengan dukungan tim ahli, kamu bisa:
  • Menentukan strategi iklan yang tepat.
  • Mengoptimalkan biaya per klik agar lebih efisien.
  • Memperoleh hasil yang terukur dan ROI lebih tinggi.

Jika kamu ingin hasil iklan yang efektif dan tidak buang-buang budget, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan jasa Google Ads terpercaya yang membantu mengelola dan memaksimalkan performa kampanye secara profesional.

Kesimpulan

Google Ads bisa menjadi mesin penggerak utama bisnis kamu, asal dijalankan dengan strategi yang benar. Hindari kesalahan umum seperti tidak riset kata kunci, lupa negative keywords, dan mengabaikan landing page. Dan kalau kamu ingin hasil optimal tanpa repot, percayakan pada jasa Google Ads profesional yang siap membantu bisnismu tampil di posisi teratas Google dan menarik pelanggan potensial dengan lebih efisien.



Artikel Terkait