Table of contents
Kesalahan Umum Saat Pasang Google Ads dan Cara Menghindarinya - Google Ads adalah salah satu platform iklan digital paling efektif untuk menjangkau calon pelanggan yang benar-benar mencari produk atau layanan Anda. Namun, meskipun terlihat mudah, banyak bisnis melakukan kesalahan saat menjalankan kampanye mereka. Akibatnya, budget cepat habis, tapi hasilnya tidak sebanding. Artikel ini akan membahas kesalahan umum saat pasang Google Ads dan bagaimana cara menghindarinya agar iklan Anda lebih efisien dan menguntungkan.
Tidak Menentukan Tujuan Iklan dengan Jelas
Kesalahan paling dasar tapi sering terjadi adalah tidak menentukan tujuan kampanye sejak awal. Beberapa pengiklan hanya membuat iklan tanpa tahu apa yang ingin dicapai — apakah untuk meningkatkan penjualan, menarik prospek, atau memperkuat brand awareness.
Padahal, setiap tujuan membutuhkan strategi berbeda. Misalnya, jika ingin meningkatkan penjualan, fokuslah pada kampanye “Search” dengan kata kunci bernilai konversi tinggi. Namun jika tujuannya meningkatkan kesadaran merek, kampanye “Display” atau “YouTube Ads” lebih tepat.
Solusi: Tentukan tujuan yang spesifik dan ukur dengan metrik yang sesuai, seperti jumlah klik, konversi, atau ROAS (Return on Ad Spend).
Baca Juga: Kelebihan Google Ads untuk Pemula
Mengabaikan Riset Kata Kunci
Google Ads bekerja berdasarkan kata kunci (keywords). Banyak pengiklan pemula menggunakan kata kunci yang terlalu umum, seperti “baju wanita” atau “sepatu pria”. Akibatnya, iklan mereka muncul di pencarian yang tidak relevan dan hanya membuang budget.
Solusi: Gunakan alat seperti Google Keyword Planner untuk mencari kata kunci yang spesifik dan relevan dengan produk Anda. Fokus pada kata kunci long-tail, seperti “sepatu kulit pria handmade” atau “baju gamis modern wanita”. Kata kunci seperti ini memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi karena lebih sesuai dengan niat pencarian pengguna.
Tidak Menggunakan Negative Keywords
Banyak pengiklan lupa menambahkan negative keywords, yaitu kata kunci yang mencegah iklan tampil pada pencarian yang tidak relevan. Misalnya, jika Anda menjual produk premium, tambahkan kata seperti “gratis” atau “murah” sebagai negative keywords agar iklan tidak muncul untuk pencarian yang tidak sesuai target.
Solusi: Rutin pantau laporan search terms di akun Google Ads Anda, lalu tambahkan kata yang tidak relevan ke daftar negative keywords. Langkah kecil ini bisa menghemat banyak anggaran iklan.
Landing Page Tidak Sesuai dengan Iklan
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah mengirim pengguna ke halaman yang tidak relevan dengan iklan. Misalnya, iklan menawarkan “diskon 50% sepatu olahraga”, tapi halaman yang dituju hanya menampilkan katalog umum. Hal ini membuat pengguna kecewa dan segera keluar, yang berdampak pada tingkat konversi rendah.
Solusi: Pastikan landing page Anda sesuai dengan pesan di iklan. Jika iklan menawarkan promo, tampilkan informasi tersebut secara jelas di halaman tujuan. Selain itu, buat tampilan halaman yang ringan, mudah dibaca, dan memiliki tombol Call to Action (CTA) yang jelas seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis.”
Tidak Memanfaatkan Ekstensi Iklan
Google Ads menyediakan berbagai ekstensi (ad extensions) seperti tautan tambahan, lokasi, nomor telepon, dan rating. Sayangnya, banyak bisnis melewatkan fitur ini. Padahal, ekstensi iklan bisa meningkatkan CTR (Click Through Rate) secara signifikan karena membuat iklan lebih informatif dan menarik.
Solusi: Gunakan ekstensi sesuai kebutuhan bisnis Anda. Misalnya, tambahkan ekstensi lokasi untuk toko fisik, atau ekstensi panggilan untuk bisnis layanan cepat. Semakin lengkap informasi yang Anda tampilkan, semakin besar peluang pengguna mengklik iklan Anda.
Jika Anda ingin memaksimalkan performa Google Ads dan menggunakan ekstensi iklan dengan strategi yang tepat, pelajari lebih lanjut melalui jasa Google Ads profesional yang siap membantu meningkatkan efektivitas kampanye Anda dan mengoptimalkan setiap klik menjadi hasil nyata.
Tidak Melakukan A/B Testing
Kesalahan umum lainnya adalah hanya menggunakan satu versi iklan. Padahal, setiap elemen seperti headline, deskripsi, atau CTA bisa memengaruhi hasil kampanye. Tanpa pengujian, Anda tidak tahu mana versi iklan yang paling efektif.
Solusi: Buat beberapa versi iklan dengan variasi kecil, lalu jalankan A/B testing. Setelah beberapa hari, lihat performanya dan fokuskan budget pada iklan yang memberikan hasil terbaik. Strategi ini membantu Anda mengoptimalkan kinerja tanpa menambah biaya.
Mengabaikan Pelacakan dan Analisis
Banyak pengiklan hanya membuat iklan, tapi tidak memantau hasilnya secara rutin. Akibatnya, mereka tidak tahu apakah iklan benar-benar menghasilkan konversi atau hanya menghabiskan budget.
Solusi: Gunakan fitur Google Analytics dan Conversion Tracking untuk melihat performa kampanye secara menyeluruh. Dengan data ini, Anda bisa menyesuaikan strategi, menghentikan iklan yang tidak efektif, dan memaksimalkan yang berpotensi tinggi.
Baca Juga: 10 Tips Menurunkan Biaya Per Klik (CPC) di Google Ads
Tidak Mengoptimalkan untuk Perangkat Mobile
Lebih dari separuh pengguna internet mengakses Google melalui smartphone. Sayangnya, banyak landing page yang belum dioptimalkan untuk tampilan mobile. Akibatnya, pengunjung kesulitan membaca, tombol sulit diklik, dan akhirnya meninggalkan halaman sebelum melakukan tindakan.
Solusi: Pastikan halaman tujuan responsif dan cepat diakses melalui perangkat apa pun. Gunakan desain yang bersih dengan tombol CTA yang mudah ditemukan di layar ponsel.
Kesimpulan
Menjalankan Google Ads memang membutuhkan strategi dan perhatian terhadap detail. Namun, dengan menghindari kesalahan umum seperti di atas, Anda bisa menghemat anggaran dan meningkatkan hasil kampanye secara signifikan. Ingat, keberhasilan iklan bukan hanya soal berapa besar dana yang dikeluarkan, tapi seberapa cerdas Anda mengelolanya.
Jika Anda ingin hasil kampanye lebih optimal, pertimbangkan menggunakan jasa Google Ads profesional yang bisa membantu Anda merancang strategi, memilih kata kunci tepat, dan memaksimalkan setiap klik menjadi konversi nyata.